Selasa, 18 Oktober 2011

MISTERI DIBALIK KELAHIRAN YESUS


Selama ini baik kaum Muslim (Islam) atau Kristen menganggap bahwa kelahiran Yesus sebagai Mukjizat. Bahwa Yesus lahir tanpa proses hubungan suami istri (lahir dari perawan). Yang mana ini susah dicerna dengan logika. Paling kita menganggap ini sebagai kuasa Allah.
Artikel ini akan mengungkap bahwa kelahiran Yesus kemungkinan hasil hubungan suami istri. Meski ini baru sebatas teori awal dan masih lemah tetapi setidaknya teori ini bisa menambah wawasan kita.
Bermula dari mempelajari makna EMANUEL dalam hubungan dengan Yesaya dan Matius, didapatkan  gambaran baru bahwa ayat Yesaya 7:14  dan Matius 1:23 menggambarkan bentuk Future Tense (Masa Depan).
Jadi bisa kita katakan bahwa ketika Malaikat berbicara kepada Maria akan lahirnya anak, itu sebuah penggambaran ke depan bukan pada saat itu.
(Quran Surat Ali-Imran 47) Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.” Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia.
Lukas 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
Kedua ayat diatas menerangkan bahwa Malaikat Jibril (Gabriel) menginformasikan bahwa Maria akan mempunyai anak. Tetapi Maria menjawab “bagaimana mungkin orang yang belum bersuami mempunyai anak (Maria mengira mempunyai anak saat itu juga)?”. Malaikat menjawab : “Atas kuasa Allah hal itu akan terjadi” (Yang dimaksudkan Malaikat nanti setelah menikah)
Disini baik orang Islam atau Kristen mentafsirkannya sebagai Maria yang langsung hamil setelah Malaikat Jibril menginformasikan berita tersebut. Padahal kalimat di ayat tersebut merupakan kalimat yang padat dan singkat dan tidak diketahui pasti kapan hamilnya. Tetapi berdasarkan sumber di DISINI, kita bisa mentafsirkannya sebagai berita yang disampaikan Jibril kepada Maria untuk masa yang akan datang, yaitu setelah Maria bersuami.
Menurut Chatolic Encyclopedia yang isinya catatan awal Kristen termasuk yang di apokrifakan (DISINI), dikatakan sebagai berikut :
“Setelah Maria berumur 11 sampai 14 tahun , Yusuf yang saat itu berumur 90 tahun, pergi ke Yerusalem sebagai salah satu kandidat untuk menjadi suami Maria. Keajaiban Tuhan memilihkan Yusuf sebagai calon Maria. 2 tahun kemudian ikatan itu terjadi”.
Lukas 3:23 Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, Ia adalah anak Yusuf
Memang ayat diatas akan terkesan bertolak belakang dengan ayat-ayat dari Matius 1: 18-23
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.
1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam.
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi:
1:23 “Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” –yang berarti: Allah menyertai kita.
Mari kita perhatikan bahwa kata EMANUEL dalam Matius 1:23 secara konteks memplagiat Yesaya 7:14. Dimana Konteks EMANUEL dalam Matius 1:23 sebagai penenang kepada YUSUF agar tidak khawatir karena ALLAH beserta YUSUF  (kita = termasuk malaikat yang mengabarkan berita). Tidak hanya Matius 1:23 yang dibentuk dalam citarasa Perjanjian lama, masih ada beberapa  yang lain diantaranya Matius 2:15 yang mempunyai cita rasa Hosea 11:1
Hosea 11:1 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
Matius 2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”
Dari penjelasan diatas tampak bahwa saksi antara LUKAS dan MATIUS seolah bertolak belakang.
MENURUT LUKAS
Lukas 1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. ====>Merujuk ke waktu depan, dimana menurut Lukas Maria hamil setelah bertunangan dan hidup sebagai suami istri dengan Yusuf, lihat Lukas 1 : 26-31 dibawah
1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.”
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
Anak Allah tidak bisa kita katakan sebagai anak biologis, karena dalam teologi Yahudi Anak Allah berarti orang yang saleh
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah–sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan–,masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah? (Yohanes 10 :35-36)
MENURUT MATIUS
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.===>Merujuk ke waktu Belakang
Dalam artikel sebelumya DIBALIK PEMIKIRAN MATIUS telah dibahas bahwa Matius mempunyai cara yang unik untuk menteologikan Perjanjian Lama. Anda bisa membaca sumbernya disini :

Seperti kita ketahui bahwa umat Yahudi menuduh Maria Berzina. Tuduhan ini bisa kita lihat dalam 2 sisi. Baik dari sisi Lukas atau Matius. Kalau dari sisi Matius sangat jelas karena Matius mengatakan sebelum Maria bertunangan dia sudah mengandung.
“Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri dan Yusuf hendak menceraikan Maria atas hal itu (Matius 1:18-19),
Sedangkan dari sisi Lukas latar belakang tuduhan Zina kepada Maria kesimpulan sementaranya adalah kita baca lagi kisah dimana umur Yusuf 90 -92 tahun saat menikahi Maria yang berumur sekitar 11-15 tahun. seorang pria berumur 90 tahun tentulah seorang yang sudah tua sekali. dan Maria umurnya sangat muda sekali. Manusia yang berumur tua sekali kemungkinan sudah tidak memproduksi sperma yang aktif dan wanita berumur 11-14 tahun kemungkinan juga belum menghasilkan sel telur secara sempurna.
Hal diatas mengingatkan kejadian yang menimpa Elizabeth dan Zakaria dimana keduanya sudah sangat tua dan mandul. Tetapi mereka bisa mempunyai anak atas kuasa Allah dan menamainya Yohanes (Lukas 1 :36-64).
Allah berfirman dalam Al-Quran (Ali Imran: 40) “Zakariya berkata: “Ya Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak sedang aku telah sangat tua dan isteriku pun seorang yang mandul?”. Berfirman Allah: “Demikianlah, Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya”.
Jadi ada kemungkinan di awal-awal pernikahan Yusuf dan Maria mereka mengalami nasib seperti Elizabeth dan Zakaria dimana tidak punya anak. Dan Yusuf  sudah yakin tidak akan bisa mempunyai anak. Tetapi karena saat Maria bertunangan dengan Yusuf (Lukas 1:26-31) Malaikat Jibril pernah mengabarkan bahwa Maria akan punya anak, maka Maria mengandung dalam pernikahan mereka. Dan orang-orang Yahudi menjadi bertanya-tanya……”bagaimana mungkin Maria bisa punya anak (mengingat usia Yusuf)?”, sehingga beredarlah kabar bahwa Maria berzina dengan orang lain untuk memperoleh anak.  Sehingga Yusuf merasa malu dan berniat menceraikan Maria.
Atas fitnah orang-orang Yahudi bahwa Maria telah berzina, Bible tidak mempunyai jawabannya. Al-Quran lah yang meiliki jawaban atas hal itu. Sebagaimana firman Allah :
maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan. (QS. 19:29).
Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup. Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali. (QS. 19:30-33).
*Soal tuduhan fitnah Maria telah berzina bisa dibaca Disini
Ada sebuah pertanyaan mengapa dalam ayat diatas Yesus (Isa) cuma mengatakan “Dan berbakti kepada ibuku?”. Dari sini kita bisa memahami bahwa saat itu Yusuf tidak berada di samping Maria dan saat itu secara Konteks adalah pembelaan Yesus (Isa) kepada Ibunya (Maria) atas tuduhan zina dari orang-orang Yahudi.
Dari sini tampak Jelas bahwa mengandungnya Maria lebih kuat setelah dia menikah dengan Yusuf daripada tidak. Karena jika sebelum menikah Maria sudah mengandung dan tuduhan Zina dilontarkan orang Yahudi, maka Maria tidak akan bisa lolos meski Bayi Yesus membela dan kemungkinan bisa dihukum rajam sampai mati, mengingat hukum taurat keras. Tetapi bahwa ternyata Maria diselamatkan oleh ucapan bayi Yesus (Dalam Al-Quran) dimana juga diperkuat bahwa Maria memang sudah menikah dengan Yusuf dan bahwa kehamilannya merupakan mukjizat seperti halnya Elizabeth istri Zakaria.
Jadi ayat Matius 1:18 kemungkinan masih lemah dalam hal ini (alias tidak memberikan informasi yang akurat!). Hal ini bisa kita baca secara lengkap  pada Lukas 1 :26-36, dimana berita kehamilan Maria diberitakan oleh Malaikat Gabriel setelah Maria bertunangan dengan Yusuf. Sedangkan menurut Matius 1:18 , Maria sudah hamil saat bertunangan dengan Yusuf.
KESIMPULAN : Dari penjelasan diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa Yesus merupakan hasil hubungan biologis antara Yusuf dan Maria yang atas kuasa Allah bisa melahirkan anak.
Ada sebuah pertanyaan mendasar. Jika Matius dan Lukas  yang menulis Bible benar-benar Matius dan Lukas murid Yesus, Bagaimana bisa mereka menulis sesuatu dimana Yesus belum lahir?. Kecuali mereka mengambil cerita atau kisah dari perjanjian sebelumnya (Taurat). Apakah Ini berarti seharusnya ayat Lukas dan Matius diatas berada di Perjanjian Lama?. Dan apakah ini berarti bukan wahyu Tuhan kepada Yesus?. Atau jika Matius dan Lukas ikut menyaksikan proses menikahnya Yusuf dan Maria sampai Yesus lahir, apa berarti Lukas dan Matius jauh lebih tua dari Yesus?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar