Senin, 11 Maret 2013

PANDANGAN DUNIA


1. Pandangan Dunia Ilmu
Ilmu secara bahasa bermakna pengetahuan secara mutlak. Akan tetapi secara istilah memiliki penggunaan yang berbeda–beda, diantaranya adalah :
1. Sebuah keyakinan yang pasti yang biasa diperlawankan dengan keragu–raguan.
2. Serangkaian masalah–masalah yang memiliki objek permasalahan yang bersifat umum dan general dan mengelilingi satu titik poros pembahasan seperti ilmu matematika, ilmu fisika, ilmu kedokteran dst.
3. Serangkain persoalan–persoalan dimana metode yang digunakan adalah metode eksperimentasi. Seperti fakultas–fakultas ilmu eksperimentasi.
Kata ilmu dalam istilah pertama jika dikonversi ke dalam bahasa ingris adalah “knowledge”. Kemudian kata ilmu dalam istilah yang ketiga jika dikonversi ke dalam bahasa ingris adalah “science”. Jika kita bandingkan istilah ilmu yang ketiga dengan yang pertama dan kedua, istilah ilmu yang ketiga lebih spesifik dibandingkan istilah pertama dan kedua. Hal ini disebabkan karena ilmu eksperimentasi hanya merupakan bagian kecil saja dari serangkaian pengetahuan–pengetahuan yang ada. Di sisi lain ilmu dalam istilah kedua mencakup filsafat sedangkan ilmu dalam istilah ketiga sama sekali berlawanan dengan filsafat.
Dengan memahami istilah di atas kita harus memahami bahwa yang dimaksud dengan pandangan dunia ilmu adalah pandangan dunia sains. Dalam kata lain bahwa ilmu yang dimaksud adalah ilmu dalam istilah ketiga yaitu sebuah jenis pandangan dunia yang diolah dari ilmu–ilmu eksperimentasi dimana dalam mengklarifikasi permasalahannya  hanya bertumpu pada persepsi indrawi.
2. Pandangan Dunia Filsafat
Filsafat adalah sebuah kata yang berasal dari yunani yang bermakna cinta kepada pengetahuan. Kata filsafat digunakan dalam dua peristilahan :
1. Istilah klasik : maksudnya adalah sebuah pengetahuan yang meliputi seluruh ilmu–ilmu primer (bukan ilmu sekunder seperti bahasa dsb). Kemudian dibagi ke dalam dua bagian yaitu teoritis dan praktis.
2. Istilah modern : yaitu sebuah pengetahuan yang biasanya diperhadapkan dengan ilmu–ilmu sains. Oleh karena itu filsafat dalam makna ini hanya memiliki makna metafisika dimana metodenya adalah metode rasionalitas dan non eksperimentasi. Oleh karena itu yang dimaksud dengan pandangan dunia filsafat adalah sebuah pandangan dunia dimana metode yang dipakai adalah metode rasionalitas dalam menjelaskan permasalahannya.
3. Pandangan Dunia Agama
Kata agama dalam bahasa bermakna ketaatan, balasan, aturan dst. Secara istilah bermakna serangkaian akidah, hukum, aturan–aturan, akhlak, hukum individu dan hukum sosial yang datang dari Allah SWT melalui wahyu yang diturunkan kepada para utusan agama.
Berdasarkan istilah diatas  yang dimaksud dengan pandangan dunia agama adalah sebuah pandangan dunia dimana persoalan di dalamnya dibahas melalui pendakatan wahyu dan metode pembuktiannya adalah dengan pendekatan teks–teks yang ada.
4. Pandangan Dunia Irfan
Kata irfan dalam bahasa bermakna pengetahuan atau makrifat. Sedangkan secara istilah adalah sebuah pengetahuan yang didapatkan melalui pendekatan syuhud dan qalbi dimana akal tidak memiliki peran sama sekali dalam mendapatkan pengetahuan tersebut. Seorang Arif Hakiki akan sampai pada sebuah tahapan dimana dia akan  menyaksikan seluruh ciptaan sebagai mazhar atau manifestasi dari Al-Haq setelah menjalani sayr suluk irfani. Dia akan menyaksikan tidak ada satu keberadaan manapun di alam ini yang berdiri sendiri, semuanya bergantung secara totalitas kepada Allah SWT.
Berdasarkan hal diatas yang dimaksud dengan pandangan dunia irfani adalah sebuah pandangan dunia yang bersandar kepada pengetahuan syuhudi dan hudhuri dan tentunya tidak bersandar sama sekali kepada argumentasi akal apalagi kepada eksperimentasi indrawi.
Analisa dan Kritik atas Beberapa Pandangan Dunia
Setelah kami menjelaskan secara singkat beberapa pandangan dunia di atas, selanjutnya kami akan mencoba mengeritik dan menawarkan satu pandangan dunia yang menurut hemat kami lebih cocok digunakan dari yang lainnya.
Oleh karena pandangan dunia ilmiah hanya didasari pada data–data indrawi dan satu–satunya metode yang memiliki validitas yang benar menurut mereka adalah indrawi dan eksperimentasi, maka tentunya pandangan seperti ini tidak bisa menjelaskan problema mendasar pandangan dunia, bahkan menurut hemat kami pandangan seperti ini tidak bisa menafsirkan dengan benar persoalan–persoalan ontologi, antropologi dan kenabian Dari sisi yang lain bahwa setiap ilmu eksperimentasi hanya membahas berkenaan dengan objek tertentu dan sangat terbatas. Oleh karena itu persoalan dan aturan yang ada di dalamnya pun hanya berkenaan dengan objek tersebut dan tentunya tidak bisa digeneralisasikan kepada setiap keberadaan, padahal di sisi lain bahwa pandangan dunia berkenaan dengan setiap keberadaan dan alam eksistensi. Oleh karena itu bahwa dikarenakan pandangan dunia adalah sebuah pandangan universal tentang eksistensi termasuk hubungan fenomena–fenomena yang timbul darinya, dan juga bahwa persoalan–persoalan mendasar pandangan dunia di luar dari wilayah indrawi dan eksperimentasi maka sebuah pandangan dunia tidak mungkin bersifat saintifik dan ilmu–ilmu eksperimentasi tidak mungkin menyelesaikan persoalan tersebut.
Pandangan dunia agama adalah sebuah pandangan dunia yang hanya bersandar pada teks–teks agama dalam membuktikan permasalahannya. Akan tetapi dalam membuktikan keberadaan Tuhan dan membuktikan keniscayaan seorang Nabi dibutuhkan sebuah argumentasi rasional. Salah satu bukti persoalan di atas adalah bahwa Al-Quran sendiri mendemonstrasikan melalui argumentasi rasional sebagian persoalan–persoalan pandangan dunia. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan dunia agama saja tanpa argumentasi akal dan filsafat tidak dapat menyelesaikan persoalan–persoalan pandangan dunia.
Pandangan dunia irfan adalah sebuah pandangan dunia yang didapatkan melaluisyuhud dan hudhuri. Oleh karena itu pandangan dunia irfan bersifat personal dan tidak dapat dipindahkan kepada orang lain. Karena itu pula interpretasi terhadap alam dan eksistensi melalui pendekatan irfan sama sekali tidak bisa dibuktikan kepada orang lain, terkecuali pengetahuan yang didapatkan hudhuri tersebut ditransformasikan kepada orang lain melalui bahasa filsafat dan argumentasi. Namun harus dipahami bahwa jika demikian halnya tidak bisa lagi dipahami sebagai pandangan dunia irfan dan bahkan yang lebih dominan adalah bingkai filsafatnya. Di sisi lain kami meyakini bahwa irfan yang benar adalah irfan yang hanya diperoleh melalui pendekatan syariat atau agama. Dan karena agama sendiri dibangun berdasarkan prinsip filsafat dan rasionalitas maka irfan juga pada akhirnya membutuhkan akal dan filsafat. Oleh karena itu pandangan dunia irfan tidak akan punya makna tanpa dibantu oleh syariat dan rasionalitas. Kesimpulannya bahwa pandangan dunia irfan dengan sendirinya tidak mungkin menyelesaikan persoalan pandangan dunia.
Dari beberapa hal yang kami kemukakan diatas kita bisa menyaksikan  dengan baik bahwa hanya metode filsafat yang bisa menyelesaikan persoalan pandangan dunia dengan baik. Hal ini dikarenakan ; pertama, pada prinsipnya substansi pandangan dunia memang bersifat filosofis. Akallah yang berhak memberikan sebuah asumsi terhadap alam non materi dan menganalisa hukum–hukum universal wujud. Di sisi lain kita menyaksikan bahwa setiap pandangan dunia – selain pandangan dunia filsafat – butuh kepada filsafat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar