Artikel ini berdasarkan penyimpulan dalam berbagai dialog dengan sebagian umat Hindhu.
Mereka berkata bahwa setelah mati mereka
akan bersatu dengan Tuhan. Boleh dibilang konsep surga dan neraka tidak
ada, karena bagi mereka kebahagiaan tertinggi adalah menyatu dengan
Tuhan (Moksa).
Jika diibaratkan adalah begini :
Tuhan= angka 10
Dewa2 = angka 4
Manusia = angka 3
Makhluk halus = angka 2
Hewan = angka 1
Benda mati = angka 0
Jadi pada mulanya Tuhan yang angka 10,
lalu Tuhan menciptakan Dewa-dewa, manusia, makhluk halus, hewan dan
benda mati yang masing-masing memiliki jiwa Tuhan dalam tingkat yang
lebih kecil. Jadi Konsep ketuhanan bisa diformulasikan sebagai berikut :
10 (Awal)=0+1+2+3+4=10(moksa)
Yang berwarna merah adalah Tuhan dan
yang berwarna biru adalah semua kehidupan atau alam di dunia. Dalam
sebuah analogi Tuhan adalah sebuah semangka, Dewa adalah daging
semangka, Manusia adalah isi semangka, makhluk halus adalah kulit
semangka, hewan adalah warna semangka dan benda mati adalah air
semangka.
Filsafat diatas apakah benar?. Dari
sudut pandangku Tuhan itu tak ada yang setara dengan-NYA meski dengan
yang terkecil dari Tuhan. Dimanapun dalam ajaran agama pasti ada kata
bersatunya Tuhan dan manusia. Tetapi bersatu dalam segi apa?. Apakah
bersatu dalam arti dzat atau bersatu dalam arti ikatan. Tentu yang
paling logis adalah bersatu dalam satu ikatan. Seperti halnya topi
dengan kepala, sepatu dengan kaki dll.
Jika bersatu secara dzat maka boleh
dibilang pada mulanya ada Tuhan lalu Tuhan menguraikan diri-NYA dalam
berbagai makhluk lalu setelah selesai makhluk itu menjadi Tuhan yang
awal lagi. Ada sebuah pertanyaan apakah Tuhan mengurai seluruhnya atau
mengurai sebagian?
Jika mengurai seluruhnya maka sekarang
Tuhan telah menjelma menjadi bagian–bagian kecil Tuhan yang beda
tingkatannya. Berarti boleh dibilang Brahman tidak ada sekarang ini.
Kalau mengurai sebagian berarti kalau
dimisalkan prosentase maka Tuhan adalah 70% dan 30% mengurai dalam
berbagai bentuk makhluk. Jika mengurai sebagian (30%) maka yang 30%
menjadi Tuhan yang saling bersaing antara kebaikan dan kejahatan. Lalu
apa fungsi yang 70%?. Apakah yang 70% memihak yang baik?. Lalu bagaimana
dengan yang jahat?. Apakah Tuhan membinasakan sebagian diri-NYA yang
jahat?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar