Apakah
hidup itu? Keberadaan manusia di dunia ini dan penciptaan seluruh alam semesta
ini bukan secara kebetulan atau hasil alam secara kebetulan saja. Alam semesta
ini, setiap atom yang tunggal menunjukkan dan menuntun kita kepada cinta yang
sesungguhnya, kemurahan hati, dan kekuatan sang pencipta. Tanpa adanya pencipta,
tidak ada sesuatu pun yang bisa eksis. Setiap jiwa itu mengetahui bahwa
keberadaannya itu tergantung kepada Sang Pencipta. Dia tahu dengan pasti bahwa
dia tidak dapat menciptakan dirinya sendiri. Oleh karena itu, menjadi
kewajibannya untuk mengetahui Tuannya yaitu Sang Pencipta.
MANUSIA:
Manusia adalah makhluk yang unik. Tuhan memberikan manusia kemampuan untuk
memerintah semua makhlukyang lain di dunia ini. Dia membantu dengan memberi
kemampuan mempertimbangkan yang lengkap dibandingkan dengan binatang. Dengan
kemampuan untuk melihat dan membedakan, manusia diberi kebebasan sendiri untuk
memilih jalan hidup yang pantas bagi kedudukannya, apakah dia jatuh lebih rendah
daripada binatang atau ciptaan yang lain. Setiap manusia dilahirkan dalam
keadaan suci dan diberi pilihan untuk mengerjakan perbuatan yang pantas atau
memperturutkan hatinya yang menuju ke limbah dosa.
PETUNJUK
TUHAN : Sang Pencipta, di luar dari cinta-Nya yang berlimpah dan kemurahan-Nya
untuk manusia, tidak meninggalkan kita dalam kegelapan untuk mengetahui garis
kebenaran dengan mencoba dan bersalah sendiri. Berhubungan dengan kemampuan
intelektual kita untuk mempertimbangkan, Pencipta kita memberikan kita petunjuk
ketuhanan bahwa garis besar kriteria kebenaran, ilmu pengetahuan, dan realitas
keberadaan kita di dunia dan di akhirat.
WAHYU :
Dari awal manusia, Sang Pencipta kita mengutus nabi untuk menyampaikan wahyu-Nya
dan mengajak manusia untuk mengikuti garis perdamaian yang benar dan taat kepada
Tuhan yang satu. Inilah Islam. Inilah pesan yang disampaikan untuk generasi
manusia yang berturut-turut melalui nabi yang berbeda beda, untuk mengajak
seluruh umat manusia kepada garis edar yang sama. Akan tetapi seluruh pesan yang
awal atau wahyu dari Allah itu diubah oleh orangorang generasi
setelahnya.
Sebagai
hasilnya, wahyu yang suci yang berasal dari Sang Pencipta itu dicampuri dan
dikotori dengan cerita yang dibuat-buat, takhayul, menyembah berhala dan
ideologi fllosofis yang tidak rasional. Agama Allah dalam pengertian hilang
dalam agama yang berlebihan. Sejarah manusia adalah sebuah perjanjian dari
penyimpangan manusia antara terang dan kegelapan, tetapi Allah di luar cinta-Nya
yang melimpah untuk manusia tidak mengabaikan kita.
WAHYU
TERAKHIR: Ketika manusia berada dalam masa kegelapan, Pencipta kita mengutus
Rasul-Nya yang terakhir, Nabi Muhammad SAW untuk menyelamatkan manusia dengan
wahyu yang terakhir sebagai sumber petunjuk terakhir dan permanen untuk seluruh
dunia.
KRITERIA
KEBENARAN: Kriteria berikut dapat paling berguna sebagaimana ukuran untuk
mengetahui wahyu terakhir yang autentik (al-Quran) sebagaimana firman
Allah SWT:
-
Ajaran yang rasional: Karena Pencipta kita memberikan pertimbangan dan intelektual kepada kita, inilah kewajiban kita menggunakannya untuk membedakan kebenaran dari kebohongan. Sungguh, wahyu itu dari Allah, pasti rasional, dan dapat dirundingkan tanpa ada pikiran yang memihak.
-
Kesempurnaan: Karena Pencipta kita itu sempurna, wahyu-Nya pasti sempurna dan akurat, bebas dari kesalahan, kelalaian, penambahan/interpolasi dan versi yang bermacam-macam. Pasti bebas dari kontradiksi dalam penyampaiannya.
-
Tidak ada cerita yang dibuat-buat atau takhayul: Wahyu yang benar bebas dari cerita yang dibuatbuat atau takhayul yang menurunkan martabat Sang Pencipta atau diri manusia.
-
Ilmiah: Karena Sang Pendpta kita adalah Pencipta seluruh ilmu pengetahuan, wahyu yang benar pastl ilmiah dan dapat bertahan terhadap tantangan ilmu pengetahuan di setiap saat.
-
Ramalan yang berdasarkan fakta: Karena Pendpta kita lebih tahu masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang, maka ramalan-Nya dalam wahyuNya dimasukkan sebagai ramalan.
-
Tidak dapat ditiru manusia: Wahyu yang benar adalah sempurna dan tidak dapat ditiru manusia. Wahyu Allah yang benar adalah keajaiban yang hidup, sebuah kitab yang membuka tantangan manusia untuk melihat dan membuktikan kepada diri mereka sendiri keautentikannya / keasliannya atau ketelitiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar